Kemuliaan ILMU atas HARTA



"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya", itulah kalimat yang disampaikan oleh dosenku waktu kuliah dulu, tapi kenapa kita harus menuliskannnya??? seberapa muliakah ilmu di dunia ini?? berikut penjelasan tentang kemuliaan ILMU atas HARTA menurut Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib.

Suatu ketika 10 orang khawarij datang mengunjungi tempat Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib k.w., mereka bermaksud ingin mengetahui dan menguji sejauh mana kedalaman ilmu yang di kuasai oleh 'Ali bin Abi Tholib. Mereka penasaran karena Rosululloh SAW dalam sabdanya pernah menggambarkan bahwa bila Beliau adalah kotanya ilmu, maka 'Ali adalah pintunya ilmu.

10 orang tersebut sepakat bahwa masing-masing dari mereka bertanya dengan pertanyaan yang sama. Pikir mereka, jika 'Ali dapat menjawab masing-masing dari pertanyaan mereka dengan jawaban yang lain, maka berarti 'Ali memang berilmu luas sebagaimana yang disabdakan Rosululloh SAW.

Kemudian mereka bertanya:

Orang Pertama :"Hai 'Ali, manakah yang lebih mulia, ilmu atau harta, dan terangkan sebab-sebabnya?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta karena ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta kekayaan adalah warisan Fir'aun, Qorun, Syadad, dan sejenisnya. Maka ilmu lebih mulia daripada harta."

Orang Ke 2 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu bisa memelihara pemiliknya, sedangkan harta, pemiliknya yang harus menjaga hartanya.

Orang Ke 3 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena orang yang berilmu banyak sahabatnya, sedangkan orang yang banyak hartanya lebih banyak musuhnya."

Orang Ke 4 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu bila disebarkan/dibagikan akan bertambah, sedangkan harta jika disebarkan atau dibagikan akan berkurang."

Orang Ke 5 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta karena pemilik ilmu mendapat panggilan orang yang mulia dan terhormat, sedangkan pemilik harta akan mendapat julukan bakhil."

Orang Ke 6 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu hanya diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang dicintai-Nya, sedangkan harta diberikan oleh Allah kepada orang-orang, baik yang dicintai maupun yang tidak dicintai-Nya."

Orang Ke 7 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta karena pemilik ilmu akan disyafa’ati pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta akan dihisab pada hari kiamat."

Orang Ke 8 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: " Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak akan binasa dan tidak dapat habis selamanya, sedangkan harta bisa habis dan bisa lenyap karena masa atau usia."

Orang Ke 9 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu sebagai pelita penerang cahaya hati, menjernihkan pikiran dan hati serta menenangkan jiwa, sedangkan harta pada umumnya menggelapkan jiwa dan hati, membuat hati keras dan membatu."

Orang Ke 10 : "Hai 'Ali, manakah yang lebih utama, ilmu ataukah harta?"

Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu lebih terdorong untuk mencintai Allah, merendahkan diri, dan bersifat perikemanusiaan. Sedangkan harta benda membangkitkan orang pada sifat-sifat sombong, congkak, takabur, dan angkuh."

***
Selanjutnya Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib k.w. berkata, "Seandainya mereka masih bertanya lagi dalam masalah ini tentu aku akan menjawab dengan jawaban lain selama aku masih hidup."

Akhirnya mereka mengakui ketinggian dan keluasan ilmu Sayyidina 'Ali bin Abi Tholib k.w. sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya orang mukmin di dunia dan akhirat.

Sumber: http://www.aura-ilmu.com/2013/06/Kemuliaan-Ilmu-Atas-Harta-Menurut-Sayyidina-Ali-bin-Abi-Tholib.html


Berikut ada potongan artikel lain tentang ilmu:
Apa yang kita katakan akan menguap dan apa yang kita tuliskan akan mengendap, mewariskan ilmu dengan melisankannya kepada orang lain terbukti kurang efisien karena sifat penyampaiannya yang hanya sementara. Akan tetapi, penyampaian ilmu dengan cara menuliskannya cenderung lebih efisien karena tulisan kita akan bertahan dalam waktu yang lama, tersebar ke banyak orang, serta terlihat lebih santun.

Berbagi ilmu adalah hal yang menyenangkan, tidak hanya pahala yang menunggu kita di masa yang akan datang, dengan kita berbagi ilmu juga akan membuat kita semakin mengerti lebih jauh tentang ilmu apa yang telah kita bagikan tersebut. membuat ilmu yang kita miliki akan lebih berkembang menjadi banyak, serta yang pasti akan meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap sesama. 

Menuliskan ilmu membuat ilmu itu menjadi kekal. Menuliskan ilmu menjadikan kehidupan ini terasa lebih berarti dan bermakna karenanya. ikatlah ilmu dengan menulisnya, karena ilmu ada untuk dipelajari dan bukan untuk disia-siakan. 

Sumber: http://inspirasikecilku.blogspot.com/2010/07/ikatlah-ilmu-dengan-menulisnya.html

No comments:
Write komentar